salah satu efek dari globalisasi era digital

Salah satu efek dari globalisasi era digital yang sangat terasa adalah kemudahan akses informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dapat dengan mudah diakses melalui internet. Hal ini tentu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk dalam hal pariwisata.
Salah satu contoh yang bisa kita lihat adalah fenomena balijitu. Balijitu merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengaruh media sosial dalam mempopulerkan destinasi wisata Bali. Melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, banyak orang membagikan foto-foto indah dari Bali yang membuat banyak orang tertarik untuk mengunjungi pulau dewata tersebut.
Dengan adanya balijitu, destinasi wisata di Bali menjadi semakin dikenal secara global. Banyak turis mancanegara yang tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat indah di Bali setelah melihat foto-foto yang diunggah oleh para influencer di media sosial. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali, karena meningkatnya jumlah wisatawan akan berdampak pada peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata.
Namun, di balik semua keuntungan tersebut, ada juga beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah masalah over-tourism. Karena popularitas Bali yang semakin meningkat, jumlah wisatawan yang datang ke pulau ini pun semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan keramaian yang berlebihan di tempat-tempat wisata, merusak lingkungan, serta menimbulkan konflik antara wisatawan dan penduduk lokal.
Selain itu, globalisasi era digital juga membawa dampak pada budaya lokal. Dengan semakin mudahnya akses informasi dari luar, budaya lokal di Bali dapat terpengaruh oleh budaya luar yang masuk melalui media sosial. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan budaya asli Bali, karena banyak generasi muda yang lebih tertarik pada budaya populer dari luar daripada budaya tradisional mereka sendiri.
Meskipun demikian, kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya globalisasi era digital atas semua dampak negatif yang terjadi. Sebagai masyarakat yang hidup di era digital, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal kita. Kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempromosikan budaya Bali secara positif, sehingga generasi muda tetap mencintai dan mempertahankan warisan budaya leluhur mereka.
Dalam menghadapi globalisasi era digital, penting bagi kita untuk tetap bijak dalam menggunakan teknologi. Kita harus mampu memilah informasi yang benar dan berguna, serta tidak terjebak dalam arus informasi palsu atau negatif yang dapat merusak moral dan nilai-nilai budaya kita. Dengan demikian, kita dapat menjaga keseimbangan antara manfaat dan dampak negatif dari globalisasi era digital.
Sebagai kesimpulan, globalisasi era digital membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pariwisata. Fenomena balijitu adalah salah satu contoh bagaimana media sosial dapat memengaruhi popularitas suatu destinasi wisata. Namun, kita juga harus waspada terhadap dampak negatif seperti over-tourism dan pengaruh budaya luar yang dapat mengancam keberlangsungan budaya lokal. Dengan sikap bijak dan tanggung jawab, kita dapat menghadapi globalisasi era digital dengan baik dan menjaga kelestarian budaya dan lingkungan di Bali.